Temu Akbar LGBT Se-ASEAN Batal! FOSI Wanti-Wanti Tetap Waspada.Reviewed by mearindoon.This Is Article AboutTemu Akbar LGBT Se-ASEAN Batal! FOSI Wanti-Wanti Tetap Waspada.MAGETAN – JAWA TIMUR, Mearindo.com – Koordinator FOSI (Forum Studi Islam) Kabupaten Magetan mewanti-wanti agar tetap waspada terhadap gerakan LGBT di Indonesia, khususnya di Magetan. Hal ini disampaikan merespons rencana pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta yang telah dibatalkan sepihak oleh pihak penyelenggara. Pengasuh Pondok Pesantren Raden Patah itu mengatakan, meskipun acara tersebut batal, namun FOSI […]
Gus Imam Koordinator FOSI Kabupaten Magetan
MAGETAN – JAWA TIMUR, Mearindo.com –
Koordinator FOSI (Forum Studi Islam) Kabupaten Magetan mewanti-wanti agar tetap waspada terhadap gerakan LGBT di Indonesia, khususnya di Magetan. Hal ini disampaikan merespons rencana pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta yang telah dibatalkan sepihak oleh pihak penyelenggara. Pengasuh Pondok Pesantren Raden Patah itu mengatakan, meskipun acara tersebut batal, namun FOSI melihat ada upaya “test water” kampanye terbuka LGBT di negeri yang mayoritas muslim ini.
“Kami sangat yakin kelompok LGBT ini memiliki jaringan yang luas, gerakan yang terorganisir, sistematis, massif, dukungan politik yang kuat, serta sponsor pendanaan yang besar untuk mengampanyekan LGBT di Indonesia. Dan celakanya, gerakan ini digencarkan atas nama hak asasi manusia, kebebasan dan kemanusiaan,” kata Gus Imam Koordinator FOSI Kabupaten Magetan, Kamis, (13/7/2023).
Gus Imam berharap Pemerintah dapat bersikap tegas terhadap segala bentuk perkembangan kelompok Pelangi ini. Karena secara konstitusi dan regulasi, perilaku dan segala bentuk kampanye LGBT bertentangan dengan hukum positif. Hal ini bukan masalah hak asasi dan kebebasan, melainkan merupakan upaya penyimpangan seksual dan perilaku sosial yang dikembangkan secara sadar di tengah-tengah masyarakat.
“Kita harus mampu menunjukkan kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia di hadapan bangsa-bangsa lain terkait isu LGBT ini Pemerintah punya tugas untuk menjaga karakter dan identitas bangsa, dan berkontribusi untuk melawan kampanye LGBT yang telah marak di dunia global,” tukasnya.
Gus Imam melanjutkan, perilaku menyimpang LGBT telah nyata melanggar hak dan martabat kemanusiaan yang sangat asasi, yaitu hak atas kelestarian dan keberlangsungan peradaban manusia. LGBT jelas bertentangan secara diametral dengan sila pertama dan kedua Pancasila. “Tidak ada satu agama pun di Indonesia yang setuju, membenarkan apalagi berani melegalkan praktek LGBT. Jelas bahwa kearifan budaya bangsa, dasar negara, konstitusi dan berbagai aturan turunannya seperti KUHP jelas menolak perilaku menyimpang tersebut. Karena jelas perilaku itu melanggar nilai dan ajaran ketuhanan serta bertentangan dengan fitrah kemanusiaan yang beradab,” ungkapnya.
FOSI mengapresiasi sikap kritis masyarakat melalui berbagai ormas dan aktivis pergerakan yang menolak legalisasi dan kampanye LGBT sebagai bagian dari penjagaan terhadap nilai identitas dan karakter bangsa Indonesia yang relijius dan beradab. Karena bisa jadi ke depan, aktivitas kelompok LGBT dinilai akan semakin beragam. Tidak akan ada yang bisa menebak tindakan atau terobosan yang akan mereka lakukan, untuk masuk dalam lingkup negara dan budaya Indonesia.
“Kita harus bisa mencegah hal ini bagaimana pun caranya, semaksimal yang kita bisa. Pemerintah harus tegas melarang dan menolak hal-hal yang bisa membuat kelompok tersebut memperluas ekosistem dan jaringannya di seluruh Tanah Air. Segala upaya perlu dilakukan untuk mencegah kehadiran mereka yang lebih luas. Ayo, bersama kita selamatkan generasi, FOSI siap membantu dan berkontribusi.” pungkas Gus Imam. (red/G.Im)
No Responses