banner 728x90

Zona Longsor, 4 RT – 18 Rumah Di Ponorogo Sarankan Direlokasi

Mearindo-Ponorogo-Jatim.
Pasca bencana tanah longsor yang menerjang wilayah Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang terjadi pada hari Sabtu, 01 April 2017 pukul 07.45 Wib lalu mengakibatkan  29 rumah dan 28 korban meninggal tertimbun tanah, serta puluhan ternak peliharaan maupun harta benda lain yang ikut tertimbun .
Tidak hanya itu, longsor susulan juga terjadi ditempat yang sama pada saat ratusan relawan mencari jasad korban, tiba-tiba terjadi pergeseran material longsor begitu besar dan kencang. Akibat dari pergeseran material tersebut 1 alat berat tertimbun, 2 rumah warga tertimbun, 5 sepeda motor relawan tertimbun, 1 mobil pengankut anjing Pelacak, 2 Anjing Pelacak, 2 Disel disel, 3 alkon penyemprot tertimbun
Akibat longsor susulan tersebut pencarian jasad korban dihentikan, dikarenakan diduga akan terjadi pergeseran lagi material yang rata-rata ketebalanya mencapai 5 sampai 15 meter. Hal ini dikarenakan intensitas curah hujan yang tiap harinya mengguyur kawasan longsor. Selain itu 10 alat berat yang beroperasi, 6 baru saja ditarik sedangkan 1 unit terkubur material saat terjadinya longsor susulan serta 3 unit tidak beroperasi dikarenakan kerusakan teknis.
Sementara itu rapat kordinasi yang diadakan Kamis, 13 April 2017 pukul 15.00-15.45 dihadiri Tim Geologi Bandung, Muspika Kec Badegan, BPBD Kab.Ponorogo, Dinsos Kab.Ponorogo, beserta perwakilan dari posko 25 orang yang diwakili kepala desa dan sekdes. Tim Geologi Bandung menyatakan untuk kawasan Desan Banaran yang tidak berdampak longsor adalah zona layak huni tidak berbahaya.
Tim Geologi Bandung juga menghimbau agar warga harus selalu waspada bila mana terjadi hujan deras / lebat, salah satunya dengan cara  celah – celah atau retakan selalu ditutup dengan tanah supaya air tidak dapat masuk dan dialirkan ke aliran sungai.
Sedangkan wilayah Banaran yang dinyatakan zona merah atau rawan bencana longsor dan tidak layak huni adalah 4 RT dengan total 18 rumah yakni meliputi RT: I sebanyak 14 rumah, RT:2 sebanyak 2 rumah, RT:3 sebanyak 1 rumah, RT: 4 sebanyak 1 rumah, jumlah seluruhnya 18 rumah. Dengan hasil penelitian tersebut Tim Geologi merekomendasikan wilayah tersebut untuk warganya direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Menurutnya, Tim  Geologi juga sudah membuat surat hasil penelitian ke pusat, dan selanjutnya menunggu dari pusat untuk di sampaikan ke bapak bupati ponorogo sebagai dasar membuat surat keputusan kepala daerah, bahwa lokasi bencana yang masuk zona aman masih bisa ditempati (layak huni) sehingga pengungsi bisa kembali ke tempat semula. (Lih)
banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan