banner 728x90

Pegiat Sampah Se Magetan Berkumpul di Kawedanan, Ada Apa

Jawatimur – Magetan – Mearindo.com – Permasalahan sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak dan masyarakat. Jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan, pencemaran, bau dan potensi terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area tersebut akan menghalangi arus air sehingga menyebabkan bencana alam seperti banjir.

Untuk itu, dari permasalahan yang ada, KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) TP3SR (Tempat Pengolahan Sampah – Reduce, Reuse, Recycle) atau lebih dikenal dengan sebutan Pegiat Sampah di Magetan mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya untuk menampung dan memecahkan permasalahan sampah yang ada dan juga menghadirkan narsum dari dinas terkait.

Kegiatan ini merupakan kesepakatan dari para KSM TPS3R dan dilaksanakan setiap bulan bergiliran. Untuk lokasi perdana pada bulan Juni di TPS3R Kelurahan Tawanganom, bulan Juli di pengolahan sampah Kelurahan Panekan dan untuk yang ketiga di TPS3R Kelurahan Kawedanan, kata Lurah Kawedanan, Eko Hari Susilo, S.H pada Mearindo.com, Kamis (1/9/2022).

“Pegiat sampah di Magetan ini masih belum semuanya berjalan optimal dengan berbagai problematikanya, maka sebagai wujud bakti dan kepedulian kepada kota tercinta Magetan, jangan sampai Magetan mengalami darurat sampah dan muncul obyek wisata baru gunung sampah seperti yg terjadi di beberapa kabupaten kota di Indonesia,” ungkapnya

Beberapa wilayah di Kabupaten Magetan pun masih belum melaksanakan pengolahan sampah, ada yang masih membuang sampah di pekarangan, di sungai dan mengandalkan pembuangan ke TPA yang saat ini semakin penuh, jelas Hari.

Dengan adanya kegiatan ngopi bareng ini, lanjut Hari, “bisa membentuk komunitas, menjalin silaturahmi dan persatuan antar pegiat sampah / KSM persampahan se – Kab Magetan, menyamakan tujuan menjadikan Magetan bebas masalah sampah dan dukungan kepada Magetan meraih adipura 3, sarana mengajak belajar, berdiskusi bersama dalam menyelesaikan permasalahan sampah di tiap – tiap wilayah yang sudah ada TPS3R maupun yang belum,”

Adanya kegiatan ini diharapkan akan menggugah munculnya KSM / pegiat sampah yang baru di tiap – tiap Desa / Kelurahan, sehingga sampah ditiap – tiap wilayah habis atau bisa diolah di tingkat Desa / Kelurahan, sambungnya

Lebih lanjut, Hari menjelaskan, “kegiatan rutin ini sebagai ajang berkoordinasi dan penyampaian aspirasi kepada pemangku kebijakan demi majunya sebuah Desa / Kelurahan dalam penanganan dan pengolahan sampah, baik soal dukungan pendanaan, pelatihan, bangunan TPS3R, regulasi, alat pencacah, pengayak, dan kendaraan pengangkut sebagai sarana pendukung. Juga untuk sarana berbagi ilmu, inspirasi, strategi dan saling memberi motivasi dalam peningkatan kualitas pelayanan pengolahan sampah tiap – tiap KSM maupun calon KSM dan tiap KSM nantinya diharapkan akan bisa mengedukasi ke masyarakatnya tentang prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle),”

Hari berharap, untuk kedepannya sebuah TPS3R dapat terus berkembang dan mempunyai keunggulan dalam mengolah hasil pemilahan sampahnya selain hanya menjual rosok plastik dan kertas, antara lain bisa membuat pupuk kompos berkualitas, ternak maggot, biogas, pupuk eco enzim, kerajinan barang bekas, dan bisa membuka lapangan kerja baru di tiap – tiap wilayah Desa / Kelurahan.

“Sebab, TPS3R yang maju dalam pengolahan sampah nya bisa menjadi tujuan Study Tiru daerah lain, dan memberikan nilai ekonomi daerah tersebut serta dapat menjadi salah satu keunggulan di Kabupaten Magetan,” imbuhnya (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan