banner 728x90

Menjadi Muslim Seindah Ajarannya

Jawatimur – Magetan – Mearindo – Dalam beberapa pengertiannya, agama menurut Prof Zarkasyi diistilahkan dengan kata agama itu sendiri, religion, kepercayaan serta addin. Menurutnya kata Ad-din yang berasal dari akar kata dayana (hutang) lebih mewakili pengertian agama. Jika diluaskan maknanya secara istilah, maka kata addin menurutnya berkenaan dengan cara seorang hamba melunasi hutang terhadap pemberi hutang, yaitu tidak lain adalah Allah SWT.

“Tentu hutang yang dimaksud adalah beragam sifat kebesaran Allah SWT yang menjelma kedalam berbagai bentuk rizki yang diterimakan manusia.” tutur Hanif Ikhsani, Mpd (Kabid Dakwah PDPM Magetan) saat ditemui Mearindo.com, Selasa (16/11/2021) di sela kegiatan rutin di Mts Genilangit, Poncol.

Melihat pengertian tersebut menjadikan kita tidak berhenti memahami agama menjadi sebuah ritual keagamaan semata. “Efek dari cara pikir seperti ini akan menganggap beragama adalah sarana untuk memperoleh limpahan pahala, misalnya; melaksanakan kewajiban shalat, puasa, shadaqah, haji dan sebagainya.” terangnya

Lepas daripada menjalani kewajiban tersebut ia akan kembali menjalani aktifitas keduniaan dengan cara dan jalan yang ia temukan sehingga menjadi kebiasaannya.

Lebih lanjut, Hanif menuturkan, pandangan tersebut merupakan gambaran yang mewakili pola pikir kebanyakan umat Islam. Darinya di hasilkan kebiasaan cara menjalani agama akan selesai pada Mushala ataupun Masjid, berhenti pada level pembiasaan membaca Al-Qur’an dan seterusnya.

Akan tetapi lupa pada makna membawa makna Islam sebagai cara pandang/pola pikir dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari. Cara pandang atau membawa nilai Islam kedalam setiap aktifitas kehidupan inilah yang diistilahkan oleh naquib allatas sebagai Islamic worldview.

“Menjadikan Islam sebagai cara pandang dalam kehidupan sehari-hari berarti tidak pernah melepaskan syariat islam dalam segala tingkah laku yang kita perbuat yang dalam Islam disebut sebagai muamalah. Contohnya; dalam berinteraksi dengan orang lain kita meyakini hadits Nabi SAW bahwa tidak beriman seseorang jika tetangganya belum merasa aman darinya. Maka terwujud lah hubungan yang harmoni terhadap tetangga dekat kita oleh karena menetapi perintah agama.”

Dalam melaksanakan jual beli, kita meyakini penegasan islam berkaitan dengan orang yang curang mengurangi timbangan, menahan barang untuk dijual di saat harga naik. sehingga di pedomanilah jual beli yang tak hanya mengambil untung, tapi juga menjunjung kejujuran serta tidak melahirkan mafia nakal perdagangan.

“Diyakinilah Allah Maha indah dan mencintai keindahan, lanjut kepada sabda Nabi, kebersihan merupakan bagian daripada iman. Maka mulailah perilaku Muslim yang bersih bermula dari dirinya pribadi, rumah tinggalnya, sampai kepada lapangan tempatnya bekerja sehingga jauh dari korupsi.”

Orang tua terhadap anaknya, Hakim yang bijak dalam memutus perkara, pendidik, tenaga kesehatan, para abdi negara, petani, nelayan, perternak, seluruh pejuang pangan, profesi dan muamalah lainya yang harus dipedomani melalui cara pandang Islam.

Bila kita selaku Muslim menjalani ajaran agama ini sampai kepada mempraktikkan nilai-nilai islam yang mulia tersebut, maka terbentuklah pribadi, keluarga, komunitas serta negara muslim yang karakter pemeluknya seindah ajarannya dan menjadi manusia yang unggul.

Begitu banyak petunjuk Islam dalam menjalani seluruh aktifitas dan tatanan kehidupan manusia di dunia yang termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW. Kesemuanya itu bertujuan agar pemeluknya selamat di segala medan tempat berjuang yang sedang ia jalani.

Oleh karenanya, Hanif menambahkan, “marilah kita beranjak dari memahami Islam sebagai agama yang tidak hanya dimaknai sebagai ritual ibadah semata, melainkan kita kembangkan kepada pemahaman cara pandang menarik nilai-nilai islami kedalam kehidupan kita sehari-hari sebagai muslim yang berperan menjadi apa saja, dan berlaku dimana saja.” tutupnya (G.Tik)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan